Tip 4 Menentukan Langgam Interior: Klasik atau Simpel

annahape.com Menentukan langgam interior yang akan diterapkan di rumah sering memakan waktu lama. Ada banyak yang yang dipertimbangkan demi mendapatkan rumah yang indah namun nyaman, yaitu – antara lain – menyesuaikannya dengan gaya hidup dan fungsi.

Furniture memang dapat menjadi elemen utama dalam menentukan gaya desain yang dipilih dalam sebuah ruangan. Akan tetapi, di samping mengenal desain furniture dan aksesori pendukung interior lainnya, ada hal lain yang harus diperhatikan. Yaitu desain pembentuk ruang interior atau menciptakan ambience ruangan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan lewat dinding, plafon maupun lantai. Bersama dengan furniture dan akseoris pendukung, elemen-elemen tersebut memiliki kekuatan khas yang bekerja secara sinergis dan saling mempengaruhi dalam menciptakan sebuah gaya.

Dengan demikian, keselarasan setiap unsur desain dalam ruangan itu pun dapat dijaga untuk menghasilkan harmonisasi yang tepat.

Sebagai contoh, wall paper bermotif floral atau sulur dan yang uni menjadi salah satu penanda ruang bergaya klasik. Jika tidak ingin berkesan penuh, wallpaper ini dapat diaplikasikan di salah satu bidang dinding atau membagi bidang dinding secara horsontal. Bagian bahwanya menggunakan warna netral yang lembut.

Anda dapat juga menonjolkan desain plafon, misalnya menggunakan desain drop ceiling (plafon turun).Di bagian sudut plafon yang memiliki tingkat tertentu, diberikan ukiran. Agar terlihat lebih cantik, gunakan continuous lighting dengan warna kuning hangat yang tersembunyi di balik tingkatan kedua. Bias cahayanya akan memberi kesan romantis sekaligus artistic dalam ruang. Dengan penataan tersebut, gaya klasik pun sudah terasa sehingga tinggal bermain dengan furniture dan aksesorinya.

Lain halnya dengan gaya simple modern yang lebih mengutamakan kesederhanaan desain dalam setiap elemen pendukung gaya interior. Dinding dibuat polos dengan warna terang atau bisa juga dengan menggunakan wallpaper tertekstur garis vertical. Sementara itu, tak ada salahnya menggunakan desain drop ceiling. Namun, hindarilah pemakaian motif pada salah satu lisnya. Agar kesan modern tetap kental tanpa terkesan dingin, Anda dapat menggunakan lantai dengan sedikit corak menyerupai batu alam berwarna krem atau beige.

Salam

bannerblogger_61-11.jpg

Mendesain dengan hati
Untuk layanan profesional hubungi Annahape Studio (klik)

Dikutip dan diedit seperlunya dari Harian Kompas, 18 Agustus 2007, hal 51.

Artikel Terkait:
Desain Rumah Etnik dan Asri, Klik di sini
Desain Rumah Minimalis, klik di sini
Desain Rumah Kayu, klik di sini

9 Replies to “Tip 4 Menentukan Langgam Interior: Klasik atau Simpel”

  1. Dear Mbak Anna,

    Saya mempunyai rumah dengan langgam etnik jawa (joglo). Saya saat ini ingin merenovasi dapur. Kalau menurut mbak Anna seperti apakah design dapur yang cocok untuk rumah saya?. Untuk diketahui, luas ruangan untuk dapur sekitar 2m x 1.75m. Agak kecil, sehingga saya ingin memaksimalkan fungsi nya. Apakah mbak Anna punya foto-foto design yang sesuai dengan rumah saya?.

    Mohon sharing nya.

    Terima kasih.

    Salam,
    Diah

  2. mbak, saya pengen bangun rumah tapi takut salah, ukuran tanah lewbar 50 dalam 29, rencana pengen dibangun di kapling yang sebelah di 30 x 29, 2 lt. sekita 300 an tapi keliling open adan sirkulasi nudara. selain itu say7a mau tanam tumbuah2 an dan tempat parkir/ apa ada saran yah/ pada siapa saya harus cari? arsitek? maunya resort minimalis modern,trima nkasih

  3. top markotop ulasannya,ni aku lagi rencana bangun rumah lantai 2,udah jalan 50%,aku bingung desain buat aksesoris dindingnya,konsep minimalis,aku tunggu ulasannya

  4. mbak anna yg baek…saya DWIAN TORO,perusahaan kecil saya LAWUart interior,exterior&decor domisili SOLO jawaTengah.saya dulu lulusan STM BangunanGedung sempat kuliah di arsitektur 3th tp gak selesai tp krn saya cinta dunia seni ini saya nekat usaha di bidang iNTERIOR,EXTERIOR&DECOR,saya buat konsep,design sampe pelaksanaan dan Alhamdulilah saya pny klien yg lumayan..pertanyaan saya:apa bisa designer otodidak sperti saya masuk dl organisasi designer krn saya gak pny title?jujur saya dgn susah payah ngrintis usaha ini dan jalan sampe skrg…dan saya jg prh garap interior salah satu perusahaan nasional,skrg saya jg lg garap interior salah satu RumahSakit di solo….tp kadang ada rasa tidak percaya diri bhkn gak PD sebut diri saya designer krn saya cuma pemuda putus sekolah hehehehehe walopun saya sudah buktikan dgn karya2 saya dan laku….bnyk sih mbak temen2 saya anak2 solo&jogja yg punya bakat kuat dan sudah buktikan karyanya tp sering “tersingkir” krn alasan akademis….mohon tanggapan dan petunjuknya.DEEPLY THANKs

  5. Waduh saya tertarik sekali dengan tip2 dari mbak Anna. Saya dalam jangka panjang ada rencana membangun rumah tapi belum terbayang apa-apa nih…:). Rumah yang seperti apa, langgam yang bagaimana, dsb. Entar deh kalo sudah ada bayangan boleh ya saya konsultasi dengan mbak Anna…Oya, yang penting tahan gempa…Thanks y…

  6. Mbak Anna,..

    Saya ingin melakukan renovasi rumah dengan luas tanah 15×14 m2.
    Saat ini masih dengan rumah lama type 45 yang digabungkan menjadi 90m2.

    Ada beberapa ruangan yang saya perlukan :
    1. Kamar tidur urama (1)
    2. Kamar tidur anak (2) laki dan perempuan
    3. Kamar tidur untuk tamu (1)
    4. Kamar tidur pembantu
    5. Ruang musik + aktivitas seni
    6. Ruang baca
    7. ruang keluarga
    8. ruang makan
    9. Kamar mandi (3) di kamar utama, lantai dasar dan lantai atas

    Saya beragama Hindu dan ada tempat sembahyang (pura kecil) di sudut timur-selatan. Rumah menghadap selatan. ingin ditinggikan sekitar 70 cm lagi dari kondisi awal.

    Kira-kira untuk design gambar sampai dengan 3 dimensi dengan kerangka baja, dan tinggi dinding 3 meter, berapa biaya yang dibutuhkan untuk design tersebut? Gaya pilihan saya : Tropis minimalis – baliness modern.

    Mohon informasi, Mbak Anna…
    Thanks

    Diah

    Mbak diah, saya coba kirim email ke alamat emailnya, dan tidak terkirim. Katanya alamat yang mbak tulis tidak dikenal. Bisakah mengirim alamat email lagi?

  7. As an ordinary person (bukan architect or interior designer), kata-kata “Konsep” or “Langgam” masih belum ke-gambar loh mbak di benakku.
    Apa sih konsep itu, apa pula “langgam” ? Klasik, Semi klasik, Victorian, Modern, Ekletik? Kalo kepincut semua gimana dong mbak?
    Hmmm, selain memperhatikan gaya hidup, kesukaan, gimana ya cara simple untuk mengetahui kita sebenarnya Cocok or Masuk ke suatu langgam?

    Pertanyaan mas Bimo sungguh berat dan membutuhkan uraian yang panjang lebar. Mudah-mudahan dalam postingan berikut saya dapat mensharingkan satu persatu. Kata “langgam” atau “konsep” sebenarnya mirip-mirip artinya, yaitu menunjukkan pada gaya arsitektur tertentu. Dan mengenai cocok atau tidak seseorang dengan langgam tertentu hal itu sangat subyektif. Dengan mengetahui secara lebih detail mengenai masing-masing langgam, orang bisa mengatakan kecocokan atau ketidakcocokannya. Saya sarankan untuk rajin-rajin googling mengenai langgam atau konsep tersebut. Sekedar catatan yang dimaksud ekletik adalah campuran dari beberapa langgam dominan.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: