Tip 8 Desain Toko: Desain Interior Toko Ibarat Menciptakan Gimmick

annahape.com Beberapa orang mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana kiat mendesain toko. Di balik pertanyaan itu tentu ada harapan sesuai dengan fungsi desain toko yaitu menarik minat pembeli agar masuk ke dalam toko, merasa nyaman dan kemudian membeli barang atau jasa yang disediakan.

Saya lalu teringat cerita seorang pengusaha warteg (warung Tegal) yang semula sukses. Banyak orang datang ke warungnya. Kondisi warungnya terbilang jorok untuk ukuran kantin standard. Sembari makan di bangku panjang, orang bisa langsung comot lauk yang diinginkan. Pemandangan waktu makan juga terarah ke dapur yang cuma dibatasi korden lusuh. Terlihat orang dapur yang berpakaian sekedarnya dan penataan dapur yang jauh dari kesan bersih.

Nah, karena usahanya semakin maju, banyak pelanggan yang datang, konon cerita pengusaha itu ingin meningkatkan kualitas warungnya c.q. desain interiornya. Maksudnya baik, supaya warungnya lebih bersih, makanan tertata baik, dan pengunjung dapat makan lebih nyaman.

Apa yang terjadi? Ketika warteg dengan desain interior yang baru sudah siap melayani, para pelanggan yang lama justru tidak mau datang alias menghilang. Mereka merasa tidak nyaman dan “tidak pantas” masuk “restoran”.

Pelajaran apa yang bisa ditarik?
1. Desain toko atau showroom adalah bagian dari strategi marketing. Anda perlu mendefinisikan lebih dulu siapakah konsumen yang menjadi sasaran Anda. Apa kesukaannya, status sosial atau ekonominya. Desain toko yang baik adalah desain yang menyesuaikan dengan kondisi konsumen.

2. Secara keseluruhan desain toko berfungsi mirip “logo” perusahaan. Ada ciri atau karakter tertentu. Contohnya adalah warteg tadi. Para pengunjung warteg mengasosiasikan warteg dengan “interior” warung yang seperti itu. Kalau mau menggunakan contoh yang lebih tinggi kelasnya Anda bisa melihat Time zone, Gramedia atau McDonald. Mendesain toko dengan harapan akan berkembang menjadi jaringan toko sejenis lalu bukan perkara mudah. Karakter toko menjadi kata kunci yang harus dijabarkan seorang desainer. Karena sekali ditetapkan, sulit untuk berubah.

Beberapa toko batik di Malioboro, Yogyakarta mencoba membagi konsumen mereka dalam dua kelas. Yaitu mereka yang mencari batik yang murah, sekedar untuk oleh-oleh atau di pakai sendiri. Dan mereka yang mencari batik berkualitas berharga di atas Rp 1 juta. Pemilik toko mensiasatinya dengan interior berbeda. Lantai 1 ditata seperti layaknya toko pakaian produk masal. Kesannya penuh dengan gang yang sempit.

Sementara lantai 2 ditata layak butik, dengan ruang yang lega. Ada meja kursi seperti ruang tamu, kaca yang besar tersedia di beberapa sudut. Sementara batik ditaruh di etalase kaca dan dalam lemari jati. Kesan yang mau ditampilkan adalah kesan wah, dan pelayanan premium.

Toko sepatu di Jalan Pajajaran Bogor menerapkan kiat yang lain. Di antara mereka ada yang mempunyai dua toko di jalan yang sama. Satu toko untuk membidik konsumen kalangan menengah bawah. Satu lagi untuk membidik konsumen kalangan menengah atas. Kalau Anda perhatikan, desain interior kedua toko itu juga berbeda. Namun ada kesamaannya juga, yaitu karakter. Hal yang sulit didefinisikan tapi akan terasa begitu Anda masuk ke dalamnya.

Dari segi keuangan, budget untuk design toko juga berbeda. Umumnya orang menganggap bahwa desain toko adalah bagian dari biaya usaha atau promosi. Dan karena itu mereka cenderung “pelit” atau menekan budget seminimal mungkin. Sementara budget interior rumah diasosiasikan dengan kesenangan dan kenyamanan pribadi.

Pandangan semacam ini mempengaruhi cara orang dalam menentukan besaran budget untuk interior toko. Dan hal itu tidak sepenuhnya benar. Desain interior toko dapat berfungsi sebagai gimmick yaitu sesuatu yang special unik dan membuat toko tertentu menjadi lebih menonjol di banding toko sejenis. Kalau Anda pas menerapkan fungsi desain interior toko sekaligus sebagai “gimmick” dalam arti posotif, niscaya toko Anda akan lebih dilirik dibanding pesaing Anda. Berani coba?

footer-00.jpg

Annahape
Email: Klik di sini
Hubungi Annahape Studio


Baca Artikel berikut: Desain Interior Apartemen

Artikel terkait
1. Memanfatkan Partisy Gypsum sebagai bagian interior, klik di sini

33 Replies to “Tip 8 Desain Toko: Desain Interior Toko Ibarat Menciptakan Gimmick”

  1. salam kenal Mbak Anna
    mbak aku mau minta tolong ne, aku punya toko accessories yang di dlmnya jg ada tas sepatu dan sandal setra peralatan sekolah dan mainan, tp menurut aku masih blum bisa membuat orang ingin masuk. tukoku berukuran 6 x 10mt. thx

  2. salam kenal mbk,saya berencana mau buka toko sembako yg serba ada. luas toko lebar 10 m panjang 11m, enaknya di disain interiornya bagai mana ya mbk,tempatnya banyak anak sekolah lewat dan dikelilingin sawah yg luas. saya mau bikin yg sederhana dan mempunyai daya tarik yg enak di pandang,terimakasih atas perhatianya

  3. Hallo Mba Anna,

    Saya mau minta tolong nih, saya ditawarin modal untuk usaha.
    Saya berencana untuk membuka sebuah tempat makan dengan konsep semi foodcourt, dengan tema yang unik dan cozy…cuma saya bingung untuk menyusun proposalnya, paling engga bentuk interior and eksteriornya seperti apa dan dana yang dibutuhkan berapa karena tempat makan yang saya bua untuk kelas menengah…ruangan nya ukuran 3×2.5m. Tolong ya mba……ditunggu kabar secepatnya.

    Terima kasih banyak.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: